Selasa, 13 Maret 2012

PT.FREEPORT INDONESIA TIMIKA-PAPUA.

0 komentar
More Sharing ServicesVirgo Salosa: Freeport Sudah Kembali Beroperasi


Category: Berita
Created on Monday, 12 March 2012 Published Date
Virgor Salosa sedang berbicara di depan massa saat aksi mogok (Foto: Ist)
PAPUAN, Timika --- Senin, (12/3) Sekitar pukul 08.00 WIB, pihak management PT Freeport Indonesia (PTFI) telah mengambil keputusan untuk kembali melanjutkan operasi tambang. Operasi tambang ini atas kesepakatan yang didasari dengan inisiatif dari pihak Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dan PTFI setelah sebelumnya sempat berhenti beroperasi sejak, Kamis (23/2) lalu.

Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara (Jubir) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PTFI, Virgo Salosa ketika dikonfirmasi suarapapua.com, Senin (12/3) via telepon seluler di Timika, Papua.
Kata Virgo, dibukanya kembali pengoperasian tambang didasari atas inisiatif dari karyawan (SPSI) dengan pihak management.
Adapun dengan opsi yang ditawarkan sesuai dengan Kesepakatan Bersama yakni, kenaikan gaji, perlindungan kepada karyawan dan intinya untuk kesejahteraan karyawan.

Lanjutnya, hal-hal yang menjadi progres harus betul-betul diperhatikan oleh pihak management, karena menyangkut karyawan dan management atau Freeport.

“Untuk kegiatan tambang atau akses karyawan ke tambang, mulai sekarang sudah kembali normal dan ini sesuai dengan kesepakatan bersama pada hari, Jumat (9/3) dengan pihak management,” jelas Virgo.

Lebih lanjut, mengenai hak-hak karyawan sesuai kesepakatan bersama, Virgo mengatakan, setelah 4 bulan kedepan akan ada evaluasi atau dilihat kembali perjanjian kerjasama yang telah dibuat dari SPSI bersama pihak management.
Kalau tidak ada tindak lanjut, maka SPSI menghimbau kepada pihak management agar kembali melihat para pimpinan atau jajaran management untuk segera diganti.

Selanjutnya, setelah 10 bulan kedepan akan ada tahapan perundingan kembali mengenai perjanjian bersama.
“Kalau tidak mampu ciptakan perlindungan ya pimpinannya diganti saja. Karena itu perusahaan harus lebih serius lagi,” tegasnya.

SPSI membicarakan hal ini, karena SPSI bersama karyawan dan pemilik hak ulayat mengharapkan Freeport kedepannya harus lebih baik lagi.
Selama kurang lebih 43 tahun apa yang Freeport lakukan, oleh karena itu Freeport kedepannya harus lebih baik lagi dari waktu-waktu sebelumnya.

Apabila perjanjian atau kesepakatan bersama tidak dipenuhi, apakah ada langkah kedua untuk menutup Freeport?
Virgo Salosa menjawab dan berpesan, agar pihak management harus menyelesaikan hak-hak yang menjadi hak karyawan dan berharap Freeport mampu melakukan perubahan kedepan, lebih khusus kepada masyarakat hak ulayat.

Mengenai hasil kesepakatan, dilakukan oleh SPSI, management PTFI dan Pemilik Hak Ulayat (Anis Natkime, Victor Beanal dan Yokinus Murib).

“Tadi jam delapan karyawan sudah naik kerja dan sudah ganti jam kerja pagi dan malam,” jawab Virgo.

Sementara pihak management PTFI, Ramdani Sirait, Jumat (9/12) seperti yang dilansir Media Lokal Timika Expres mengatakan, perusahaan telah bekerjasama dengan karyawan, Pimpinan Serikat Pekerja dan masyarakat setempat untuk memastikan operasi pertambangan dapat berjalan kembali dalam kondisi aman.

Untuk penjualan dan pengiriman konsentrat PT Freeport ke mitra bisnisnya tidak akan berjalan baik hingga keadaan produksi benar-benar pulih kembali (Normal).

PT Freeport Indonesia memproyeksi volume penjualan dari 930 juta pon tembaga dan 1,1 juta ons emas untuk Tahun 2012 yang mencakup 210 juta pon tembaga dan 400 ribu on emas pada kuartal pertama 2012.

Saat ini Freeport sedang mengkaji kembali proyeksi volume penjualan tembaga dan emasnya dan akan diperbaharui untuk bisa diketahui dampak gangguan kerja dan penghentian kerja yang baru saja terjadi.

JUSTINA HOMERS

Comments

0 comments to "PT.FREEPORT INDONESIA TIMIKA-PAPUA."

Posting Komentar

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com