SIKAP PERNYATAAN
KOMITE PUSAT ALIANSI MAHASISWA PAPUA BARAT
========================================================
SEGERA HENTIKAN OPERASI MILITER DI TINGGINAMBUT PUNCAK JAYA-PAPUA INDONESIA
"Segera hentikan Operasi Militer yang dilakukan oleh Alat Reaksioner Negara (TNI/Polri) di Puncak Jaya - Papua dan Segerah tarik seluruh komponen Alat Reaksioner Negara (TNI/Polri) Organik maupun Non-Organik dari Puncak Jaya - Papua"
Upaya pelumpuhan terhadap Tentara Rakyat Papua dibawah Pimpinan Goliat Tabuni yang dilakukan oleh pasukan gabungan alat reaksioner Negara (TNI/Polri) yang sedang berlangsung hingga hari ini telah mengakibatkan ratusan hingga ribuan warga massa Rakyat Papua khususnya di Distrik Tingginambut, Kampung Guragi dan Yambi kehilangan: makanan dan minuman, tempat tinggal, ternak dan sumber pendapatan sebagai petani tradisional.
Aksi brutal dan tindak kekerasan yang dilakukan oleh alat reaksioner Negara (TNI/Polri) terhadap massa Rakyat Papua di Kabupaten Puncak Jaya terus berlanjut hingga hari ini, terhitung sejak Maret 2010, Kindeman Gire (Pendeta) dan Enditi Tabuni (anak mantu dari Pdt. Yason Wonda, Wakil Ketua Klasis GIDI Mulia) tertembak hingga mati. Juga pada bulan yang sama terjadi tindak kekerasan terhadap massa Rakyat Papua ; Garundinggen Morib (45 Thn), Ijokone Tabuni (35 Thn), Etiles Tabuni (24 Thn), Meiles Wonda (30 Thn), Jigunggup Tabuni (46 Thn), Nekiler Tabuni (25 Thn), Biru Tabuni (51 Thn/sedang sakit parah), Tiraik morib (29 Thn), Yakiler Wonda (34 Thn), Tekius Wonda (20 Thn), Neriton Wonda (19 Thn), Yuli Wonda (23 Thn), Kotoran Tabuni (42 Thn) mengalami tindak penyiksaan yang tidak manusiawi mengakibatkan ke-13 korban harus menahan derita dan sakit ataupun tinggal menunggu maut menjemput. Hingga hari ini tindak kanibalisme oleh Alat Reaksioner Negara (TNI/Polri) masih terus terjadi di Puncak Jaya - Papua
"Kebijakan Bumi Hangus/ Daerah Operasi Militer (DOM)" di Distrik Tingginambut yang disepakati oleh Pemerintah Daerah Tingkat II Puncak Jaya (Klas Kapitalis Birokrat) bersama Pangdan XVII Trikora dan Polda Papua dengan deadline akhir tanggal, 28 Juni 2010 kepada massa Rakyat Papua untuk mengosongkan wilayah tersebut, menunjukan watak klas dan fungsi alat reaksionernya untuk mempertahankan kekuasaan dengan mengabaikan Hak-hak Dasar Rakyat Papua untuk hidup aman dan damai di Tanahnya sendiri.
Maka, melihat perkembangan situasi yang terjadi hari ini di Puncak Jaya - Papua, Komite Pusat Aliansi Mahasiswa West Papua (KP AMWP) menyerukan kepada seluruh komponen elemen gerakan demokratis Rakyat Papua dan Indonesia untuk mengalang Solidaritas bersama menyikapi tindakan brutal Alat Reaksioner Negara (TNI/Polri) yang dilakukan terhadap massa Rakyat Papua dan Menuntut kepada Rezim Boneka SBY-Budiono untuk SEGERAH :
1. Hentikan Operasi Militer di Puncak Jaya - Papua
2. Tarik seluruh komponen pasukan Organik dan Non - Organik dari Puncak Jaya dan seluruh Wilayah Papua
3. Cabut segerah "Kebijakan Bumi Hangus/Status Daerah Operasi Militer (DOM) di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya - Papua
4. Buka ruang Demokratis yang seluas - luasnya bagi massa Rakyat Papua
Demikian statement Komite Pusat Aliansi Mahasiswa West Papua ( KP AMWP ). Statement ini sekaligus merupakan arahan kerja bagi Kawan - kawan Pimpinan Komite Kota dan Wilayah serta seluruh Anggota Aliansi Mahasiswa West Papua untuk segerah menyikapinya di Kota dan Wilayah masing - masing.
Upaya pelumpuhan terhadap Tentara Rakyat Papua dibawah Pimpinan Goliat Tabuni yang dilakukan oleh pasukan gabungan alat reaksioner Negara (TNI/Polri) yang sedang berlangsung hingga hari ini telah mengakibatkan ratusan hingga ribuan warga massa Rakyat Papua khususnya di Distrik Tingginambut, Kampung Guragi dan Yambi kehilangan: makanan dan minuman, tempat tinggal, ternak dan sumber pendapatan sebagai petani tradisional.
Aksi brutal dan tindak kekerasan yang dilakukan oleh alat reaksioner Negara (TNI/Polri) terhadap massa Rakyat Papua di Kabupaten Puncak Jaya terus berlanjut hingga hari ini, terhitung sejak Maret 2010, Kindeman Gire (Pendeta) dan Enditi Tabuni (anak mantu dari Pdt. Yason Wonda, Wakil Ketua Klasis GIDI Mulia) tertembak hingga mati. Juga pada bulan yang sama terjadi tindak kekerasan terhadap massa Rakyat Papua ; Garundinggen Morib (45 Thn), Ijokone Tabuni (35 Thn), Etiles Tabuni (24 Thn), Meiles Wonda (30 Thn), Jigunggup Tabuni (46 Thn), Nekiler Tabuni (25 Thn), Biru Tabuni (51 Thn/sedang sakit parah), Tiraik morib (29 Thn), Yakiler Wonda (34 Thn), Tekius Wonda (20 Thn), Neriton Wonda (19 Thn), Yuli Wonda (23 Thn), Kotoran Tabuni (42 Thn) mengalami tindak penyiksaan yang tidak manusiawi mengakibatkan ke-13 korban harus menahan derita dan sakit ataupun tinggal menunggu maut menjemput. Hingga hari ini tindak kanibalisme oleh Alat Reaksioner Negara (TNI/Polri) masih terus terjadi di Puncak Jaya - Papua
"Kebijakan Bumi Hangus/ Daerah Operasi Militer (DOM)" di Distrik Tingginambut yang disepakati oleh Pemerintah Daerah Tingkat II Puncak Jaya (Klas Kapitalis Birokrat) bersama Pangdan XVII Trikora dan Polda Papua dengan deadline akhir tanggal, 28 Juni 2010 kepada massa Rakyat Papua untuk mengosongkan wilayah tersebut, menunjukan watak klas dan fungsi alat reaksionernya untuk mempertahankan kekuasaan dengan mengabaikan Hak-hak Dasar Rakyat Papua untuk hidup aman dan damai di Tanahnya sendiri.
Maka, melihat perkembangan situasi yang terjadi hari ini di Puncak Jaya - Papua, Komite Pusat Aliansi Mahasiswa West Papua (KP AMWP) menyerukan kepada seluruh komponen elemen gerakan demokratis Rakyat Papua dan Indonesia untuk mengalang Solidaritas bersama menyikapi tindakan brutal Alat Reaksioner Negara (TNI/Polri) yang dilakukan terhadap massa Rakyat Papua dan Menuntut kepada Rezim Boneka SBY-Budiono untuk SEGERAH :
1. Hentikan Operasi Militer di Puncak Jaya - Papua
2. Tarik seluruh komponen pasukan Organik dan Non - Organik dari Puncak Jaya dan seluruh Wilayah Papua
3. Cabut segerah "Kebijakan Bumi Hangus/Status Daerah Operasi Militer (DOM) di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya - Papua
4. Buka ruang Demokratis yang seluas - luasnya bagi massa Rakyat Papua
Demikian statement Komite Pusat Aliansi Mahasiswa West Papua ( KP AMWP ). Statement ini sekaligus merupakan arahan kerja bagi Kawan - kawan Pimpinan Komite Kota dan Wilayah serta seluruh Anggota Aliansi Mahasiswa West Papua untuk segerah menyikapinya di Kota dan Wilayah masing - masing.
Salam PERLAWANAN!
Port Numbay, 06 Juni 2010
Komite Pusat Aliansi Mahasiswa West Papua (KP AMWP)
Rinto Kogoya Evert Kayep
Ketua Umum Seketaris Jenderal
Port Numbay, 06 Juni 2010
Komite Pusat Aliansi Mahasiswa West Papua (KP AMWP)
Rinto Kogoya Evert Kayep
Ketua Umum Seketaris Jenderal
PELAPOR
Fr Santon Tekege, Pr
GROUP STRUGGLE JUSTICE IN PAPUA BARAT
Jl. Yakonde No.9-12 Padangbulan Abepura-Papua Indonesia
Note:
1. Pada Tanggal, 28 Juni 2010 akan ada operasi besar-besaran oleh TNI dan POLRI terhadap kelompok Goliat Tabuni di Tingginambut Puncak Jaya-Papua sehingga KAMI MOHON PANTAUN dan DESAKKAN kepada pemerintah Indonesia dari semua pihak akan kemanusiaan dan lebih khususnya saudara-saudaraku dari Fransiscan International Switzerlannd in Genewa.
2. Kami Pelapor dibidang kemanusiaan melihat dan mencermati bahwa Daerah Operasi Militer (DOM) di Tingginambut Puncak Jaya-Papua merupakan pelanggaran akan HAM dan Juga Kejadian Luar Biasa (KLB).
3. Masyarakat setempat telah kehilangan: Makanan dan Minuman, Tempat Tinggal, Ternak dan Sumber Pendapatan Asli Tradisional. Oleh karena itu, pentingnya perlindungan dan perhatian akan kebutuhan hidup masyarakat asli setempat dari semua pihak Pemerintah, Gereja dan NGO khususnya dalam bidang kemanusiaan.
4. Pelapor menyampaian terima kasih banyak atas kerja-kerja dari saudara-saudaraku Fransiscan International in Switzerland Genewa dan Semua saudara-saudariku di Manca Negara yang selalu prihatin dengan PROBLEM HUMANS IN WEST PAPUA. Thank you!!!